+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
19 November 2023 | 21:28:14 WIB


Tingkatkan Minat Petani Gunakan Pupuk Organik Cair, Mahasiswa Agribisnis UBB Gelar Penyuluhan di Desa Petaling Banjar


FOTO BERSAMA – Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi UBB berfoto bersama petani  yang tergabung dalam Gapoktan Mitra petaling Banjar dan aparatur desa di Balai Desa petaling banjar, jumaat (17/11/2023) petang. 
 

Merawang, UBB--   Petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani  (Gapoktan) Mitra Tani Desa Petaling Banjar mengucapkan terimakasih kepada 10 mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung (UBB).


Pasalnya  mereka mendapat pengetahuan baru  cara menggunakan pupuk yang rama lingkungan dengan mengunakan bahan alami  berbahan baku air kelapa dan daun kangkung. Teknologi baru ini disampaikan  mahasiswa Agribisnis UBB, melalui penyuluhan tentang aplikasi pupuk cair di Balai Desa Petaling Banjar, mando barat, jumaat (17/11/2023).


“Pengunaan pupuk cair berbahan alami  ini sangat membantu petani di sini (Balunijuk),” ujar  anwar , Ketua Gapoktan Mitra Tani PETALING BANJAR  yang  didampingi  ridwan  selaku perwakilan aparatur desa setempat.


“Manfaat pupuk cair  itu sangat banyak, karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa Agribisnis.  Kalau ada kegiatan serupa (penyuluhan-red) tolong segeralah hubungi kami,” tukasnya kepada agusti jaya  anggota kelompok Penyuluhan Agribisnis.


Dalam penyuluhan yang dihadiri lebih dari 10 petani itu, agusti jaya mengemukakan penyuluhan penggunaan pupuk cair   merupakan bagian dari tugas lapangan mata kuliah Penyuluhan Pertanian yang di kemas  dalam program team based project.


“Sebagai mahasiswa pertanian kami ingin memberi sumbangan pemikiran dan teknologi tepat guna kepada petani di sini. Berangkat dari situ lah  kami mensosialisasikan asap cair sebagai pestisida alami  ini,” ujar agusti jaya


Dikemukakan bobot mata kuliah  Penyuluhan  adalah  tiga  satuan kredit semester (SKS),  dan  diampu (diasuh) oleh tiga  dosen yakni Dr Fournita Agustina S.P. M.Si, Yulia, S.Pt., M.Si dan Ir Eddy Jajang Jaya Atmaja MM.


Penyuluhan pertanian seputar  penggunaan dan manfaat pupuk organik cair sebagai pupuk alami berlangsung lancar. Pemaparan materi penyuluhan menggunakan  bahasa yang sederhana, sehingga mudah dimengerti oleh  para petani yang hadir.


“Petani tampak antusias, tampak dari aktifnya mereka bertanya seputar pupuk organik cair,” ujar Agusti Jaya.


Penyuluhan berlangsung  selama tiga jam, dimulai pukul 13.30 wib itu, mahasiswa Agribisnis  membawa sejumlah alat presentasi seperti proyektor, laptop dan media informasi berupa  brosur.  Mereka juga membawa ember yang berisi air dan bahan lainya.


"Dalam pemaparan materi, kami menjelaskan mengenai apa itu pupuk cair dan apa manfaatny. Setelah itu baru mempraktikkan secara langsung bagaimana cara mengaplikasikannya ketanaman,” ujar Agusti jaya didampingi heri gunawan sebagai penyampai materi penyuluhan.


“Kami mengaplikasikan pupuk cair ke tanaman muda  karena  banyak  petani  mengeluhkan banyak nya rusak tanaman” tukas  Agusti jaya seusai penyuluhan di Balai Desa Petaling Banjar.


Pada awal penyuluhan ini, kepada petani heri gunawan -- sebagai pemberi materi penyuluhan -- menjelaskan  secara panjang-lebar mengenai manfaat dan kelebihan dari pupuk organik  sebagai pupuk alami untuk tanaman pertanian.


“Ssebagai penyubur tanaman , pengunaan pupuk cair ini  ramah lingkungan. Aman digunakan dan tidak memiliki limbah berbahaya, karena bahan pupuk ini sendiri berasal  dari limbah organik air kelapa dan kangkung  yang diolah menjadi pupuk cair, ” tukas heri gunawani.


Langkah awal pengaplikasian Pada kegiatan penyuluhan yang telah kami laksanakan, kami menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok dan demonstrasi, dimana kami menerangkan dan menjelaskan materi menggunakan power point dengan seorang pemimpin diskusi (pemateri) yang telah ditunjuk dari anggota tim base project kami dan salanjutnya langsung mendemonstrasikan pembuatan pupuk organic cair haji eng kepada petani yang hadir di lokasi penyuluhan.


“Sebenarnya,  pengaplikasian  pupuk cair bukan hanya saat tanaman telah tumbuh atau pada saat kena penyakit.  Sebagai bentuk pencegahan,  dan penguatan tanaman pupuk cair juga bisa digunakan saat awal melakukan penanaman ke tanah, tentu dengan dosis tertentu (sesuai jenis tanama). Langsung diisi  ke lobang tanam juga bisa,” Heri gunawan.


Aparatur Desa petaling banjar ridwan yang hadir mewakili kepala desa dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih terkait kegiatan penyuluhan yang diselenggarakan.  Ia  berharap  ada kegiatan serupa atau kegiatan lainnya yang dilakukan mahasiswa Agribinis UBB kepada petani di Desa petaling Banjar .


“Pengetahuan baru dan ilmu terapan  seperti ini sangat bermanfaat , baik untuk petani  khususnya maupun bagi masyarakat Petaling Banjar  pada umumnya,” ujar Nuryadi (Eddy Jajang J Atmaja)
 



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi